Lewat DBHCHT, Pemkab Lumajang Dorong Perluasan Lahan Hortikultura

Media online patriot Semeru

Lumajang :

 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) untuk memperkuat sektor hortikultura dengan memperluas lahan tanam cabai dan semangka. Tahun anggaran 2025, bantuan sarana produksi senilai Rp301 juta disalurkan kepada kelompok tani di tiga kecamatan sebagai upaya menjaga pasokan dan stabilitas harga komoditas di pasaran.

Kabid Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Hendra Suwandaru, menjelaskan dukungan DBHCHT ini tidak hanya memberi alternatif bagi petani tembakau, tetapi juga memacu peningkatan luas tanam cabai merah besar, cabai rawit, dan semangka. “Program ini diarahkan agar ketersediaan cabai dan semangka tetap terjaga, sehingga harga bisa lebih stabil dan petani mendapatkan keuntungan lebih baik,” terangnya,

Bantuan tersebut mencakup sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk organik, pupuk NPK, kapur pertanian, pestisida, agen hayati, hingga mulsa plastik. Setidaknya, sebanyak 60 petani dari tiga kelompok tani menjadi penerima program. Kelompok Awan ngono di Desa Jatigono, Kecamatan Kunir, mendapat bantuan untuk cabai rawit; kelompok Klumprit Jaya di Desa Sumbersuko menanam cabai merah besar; sedangkan kelompok Rukun Makmur di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, fokus mengembangkan semangka.

Sementara, alokasi anggaran bantuan yang digelontorkan terdiri dari Rp114 juta untuk cabai merah besar, Rp115 juta untuk cabai rawit, dan sekitar 72 juta rupiah untuk semangka.

Menurut Hendra, perluasan lahan hortikultura melalui dukungan DBHCHT diharapkan dapat menjaga ketersediaan pasokan sepanjang tahun, sekaligus mengurangi ketergantungan petani pada tembakau. “Dengan dukungan sarana yang memadai, petani bisa menekan biaya produksi dan memperluas usaha agar rantai pasok tetap aman,” ujarnya.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Lumajang untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus memberikan peluang usaha yang lebih beragam bagi petani lokal. 

 (E)

Share this post