Terungkap! Ada Korupsi Bansos Covid-19 Rp100 Triliun, Dosen UIN Jakarta: Hati Nurani Para Politisi Telah Mati

Ungkapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan terkait adanya korupsi bansos Covid-19 senilai RP 100 T, mendadak menjadi perhatian publik.

Banyak pihak yang memperbincangkan soal korupsi bansos Covid-19 tersebut, hingga akhirnya kata '100 T' menjadi trending di media sosial Twitter.

Dari warganet biasa hingga para tokoh nasional ramai-ramai memperbincangkan soal korupsi bansos Covid-19 tersebut, tak terkecuali Ayang Utriza Yakin.

Seakan tak percaya adanya korupsi bansos Covid-19, Ayang Utriza Yakin yang merupakan Dosen UIN Jakarta itu pun seperti kaget ketika mendengar kabar tersebut.

Hal itu terungkap dari postingan di akun Twitter pribadi milik Ayang Utriza Yakin, Rabu 19 Mei 2021.

Mendengar adanya korupsi bansos senilai Rp 100 T pun membuat Ayang Utriza Yakin sampai mengatakan Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.

"Hah, yang benar? 100 triliun? Innalillahi wa inna ilaihi roji'un," ujarnya, dikutip Galamedia, Rabu 19 Mei 2021.

Selain itu, dengan terungkapnya soal korupsi bansos Covid-19 membuat Ayang Utriza Yakin menilai jika KPK telah wafat.

Ia juga tampak kecewa dengan para pelaku korupsi bansos Covid-19 tersebut yang nilainya mencapai Rp 100 T.

Ayang Utriza Yakin menyentil para pelaku korupsi bansos tersebut dengan mengatakan hati nuraninya telah mati.

"Telah wafat KPK...Telah mati hati nurani para politisi, partai politik," katanya.

Seperti diketahui, kasus korupsi bansos Covid-19 yang nilainya mencapai Rp 100 T itu, diungkapkan oleh Novel Baswedan.

Dalam keterangannya, Novel Baswedan mengatakan bahwa KPK hanya melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) untuk kasus korupsi bansos Covid-19 yang berada di wilayah DKI Jakarta.

Akan tetapi, Novel Baswedan menyebut bahwa kasus serupa juga terjadi di hampir seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Novel Baswedan menyampaikan kasus tersebut harus diteliti lebih jauh, karena menurutnya korupsi bansos Covid-19 itu merupakan kasus terbesar yang pernah diperhatikan.

"Ini kasus mesti diteliti lebih jauh, kasus ini nilainya puluhan triliun, bahkan saya rasa seratus triliun nilai proyeknya dan ini korupsi terbesar yang pernah saya perhatikan," kata Novel Baswedan dalam keterangannya.

Sementara itu, Ayang Utriza Yakin sangat kecewa atas apa yang dilakukan oleh orang-orang yang dengan berani mengkorupsi dana bansos Covid-19.

Ayang Utriza Yakin, menegaskan jika bangsa Indonesia sudah hancur akibat ulah dari para maling dan rampok duit rakyat.

"Hancurlah bangsa ini akibat para maling & rampok duit rakyat," tandasnya.

Memang di tengah kondisi negara sedang mengalami pandemi yang berkepanjangan dan ekonomi rakyat menurun drastis.

Di saat bersamaan, masih ada aja para perampok uang rakyat yang lebih mementingkan isi perutnya sendiri demi memperkaya dirinya.

Disadur dari galamedia


0 Response to "Terungkap! Ada Korupsi Bansos Covid-19 Rp100 Triliun, Dosen UIN Jakarta: Hati Nurani Para Politisi Telah Mati"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel